Sensasi
Sensasi adalah proses yang terjadi ketika reseptor-reseptor khusus di
dalam indera (mata, hidung, terlinga, kulit, dan perasa) teraktivasi hingga
membuka jalan untuk menerima berbagai bentuk rangsangan dari luar. Rangsangan
tersebut kelak menjadi sinyal-sinyal yang akan dikirimkan ke otak; proses ini
disebut sebagai transduksi.
Reseptor
sensoris merupakan bentuk khusus dari neuron-neuron (sel-sel yang membentuk
sistem saraf). Masing-masing reseptor dirangsang oleh berbagai macam bentuk
energi yang berbeda, serta mentransduksi informasi yang ditangkap melalui cara
mereka masing-masing.
1. Reseptor
pada mata dirangsang oleh cahaya;
2. Reseptor
pada telinga dirangsang oleh getaran;
3. Reseptor
pada kulit dirangsang oleh tekanan atau suhu;
4. Reseptor
perasa dan penciuman dirangsang oleh zat-zat kimia.
Ernst
Weber (1795–1878) meneliti percobaan untuk menentukan perbedaan terkecil yang
dapat dideteksi antara dua buah berat beban. Penelitian tersebut membimbingnya
pada rumusan yang kelak dikenal sebagai just noticeable differences (jnd).
Menurut hukum Weber, setiap perbedaan antar-rangsangan benilai konstan.
Threshold
Tak lama kemudian, Gustav Fechner (1801–1887) memperluas hukum Weber
tersebut hingga mencetuskan absolute threshold (Fechner, 1860). Absolute threshold ini merupakan level
terendah rangsangan yang dapat secara sadar dideteksi.
Contoh aplikatif
Absolute threshold dapat menentukan
berapa desibel kekuatan suara terkecil yang dapat dideteksi/disadari oleh
seseorang yang sedang mendengarkan musik menggunakan earphone dengan kekuatan suara sebesar 50 dB.
Rangsangan-rangsangan
yang berada di bawah level kesadaran disebut sebagai subliminal stimuli. “Limin” berarti “threshold” sehingga “sublimin”
berarti “di bawah threshold.”).
Rangsangan-rangsangan tersebut sebenarnya cukup kuat untuk mengaktivasi
reseptor sensoris, namun tidak terlalu kuat untuk membuat seseorang tersadar
akan rangsangan tersebut. Beberapa orang percaya bahwa rangsangan ini bertindak
di luar alam bawah sadar.
Habituation dan Sensory
Adaptation
Habituasi adalah kondisi dimana otak telah terbiasa dengan rangsangan-rangsangan
sekitar. Respons yang diberikan biasanya berupa penolakan untuk peduli, atau
dalam kata lain, otak mengabaikan rangsangan-rangsangan sekitar walaupun
sebenarnya menyadari rangsangan tersebut. Namun, karena tertarik dengan
perubahan informasi, kita biasanya baru akan tersadar jika rangsangan tersebut
hilang.
Contoh
aplikatif
Kita tidak tersadar oleh suara kecil dari alat-alat elektronik sekitar
kita sebelum alat-alat tersebut dimatikan. Atau, yang paling sering terjadi,
yaitu ketika rumah kita tiba-tiba mengalami mati listrik, kita akan tersadar
bahwa aliran listrik terputus setelah kita kehilangan suara-suara elektronik
tersebut.
Sedangkan, adaptasi sensorik merupakan suatu proses lain dimana
informasi dari reseptor sensorik yang konstan dan tidak berubah diabaikan secara
efektif. Responsivitas sel-sel reseptor sensorik terhadap rangsangan yang
konstan dan tidak berubah tersebut perlahan menurun.
Perbedaan antara habituasi dan adaptasi terletak pada kondisi reseptornya.
Pada habituasi, reseptor tetap merespons rangsangan, namun bagian bawah pusat
otak tidak mengirimkan sinyal-sinyal rangsangan ke korteks otak. Sedangkan pada
adaptasi sensorik, reseptor –dengan sendirinya– menjadi kurang responsif pada
rangsangan yang konstan, serta tidak lagi mengirimkan sinyal ke otak.
Indera Penglihatan
Indera Pendengaran
Indera Kimiawi
Indera Somesthetic
Persepsi
Komentar
Posting Komentar